Skip to content Skip to left sidebar Skip to right sidebar Skip to footer

Berita LLDIKTI 1

Program Dana Padanan Kedaireka Tahun 2024 Dibuka, Ditjen Diktiristek Alokasikan Anggaran 750 Miliar

Bagikan :

Jakarta – Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) kembali membuka program Dana Padanan untuk tahun anggaran 2024. Program Dana Padanan atau sebelumnya dikenal dengan Matching Fund, memberikan pendanaan kepada perguruan tinggi dan industri yang berkolaborasi dalam pengembangan inovasi melalui platform Kedaireka. Pada tahun 2024, Ditjen Diktiristek mengalokasikan anggaran sekitar 750 miliar untuk pendanaan ini.

Pelaksana tugas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Pendidikan Tinggi Nizam menerangkan pembukaan Program Dana Padanan 2024 dilaksanakan lebih awal agar insan perguruan tinggi memiliki waktu yang cukup untuk segera merancang, mendesain, hingga proses evaluasi proposal dapat dilakukan tahun ini. Pasalnya, selama ini terdapat keluhan atas pendeknya waktu eksekusi program.

“Karena untuk menghasilkan produk yang betul-betul untuk siap diproduksi, dihilirkan, tentu membutuhkan waktu yang tidak singkat. Saya mendorong untuk bisa dilakukan evaluasinya di tahun N-1, sehingga pada tahun N bisa diselenggarakan  seoptimal mungkin sehingga hasilnya optimal,” kata Nizam saat peluncuran Program Dana Padanan 2024 secara daring, Senin (2/10).

Nizam pun berharap lewat program Dana Padanan ini dapat memberikan solusi dan dampak bagi kemajuan sosial, budaya, teknologi, dan dunia industri.

Baca Juga :  IISMA Kembali Memberangkatkan 9 Mahasiswa ke University of Groningen, Belanda

“Saya berharap dan meminta pada seluruh sivitas akademika untuk memastikan hal tersebut, pun saya mengharapkan komitmen dari mitra yang konkret,” kata Nizam.

Kepala Subbagian Tata Usaha Sekretariat Ditjen Diktiristek sekaligus Pejabat Pembuat Komitmen Program Dana Padanan, Didi Rustam menjelaskan bahwa program Matching Fund-Kedaireka pada tahun-tahun sebelumnya mendapat antusiasme yang tinggi dari perguruan tinggi.

Dari tahun 2021 hingga tahun 2023, kata Didi, program Matching Fund mengalami peningkatan peminat yang luar biasa. Pada tahun 2021 ada sekitar 1.270 proposal yang masuk, tahun 2022 sebanyak 4.700 proposal, dan tahun 2023 sebanyak 5.600 proposal.

“Tentunya, ini diakibatkan adanya animo Insan Dikti yang sangat tinggi. Dari tahun ke tahun, tahapan pengajuannya pun terus kami perbaiki agar mendapatkan proposal yang lebih berkualitas,” ujar Didi.

Terdapat beberapa pembaruan pada Program Dana Padanan tahun 2024 berdasarkan masukan, studi, dan observasi yang telah dilakukan pada program sebelumnya. Pengusul kini sudah memasukan proposal lengkap sejak awal pengusulan.

“Jika tahun 2023 ada proposal awal, maka pada tahun 2024 tidak ada proposal awal. Sejak awal, pengusul sudah mengajukan proposal lengkap, sehingga sudah akan bisa dievaluasi kelayakan dari inovasi kegiatan dan juga rasionalitas dalam nilai anggaran yang diajukan karena itu semua merupakan bagian dari mekanisme evaluasi,” terang Setyawan selaku Tim Ahli Program Dana Padanan.

Baca Juga :  Peningkatan Kualitas SDM dan Relevansi Pendidikan Tinggi melalui Kampus Merdeka

Setyawan mengingatkan agar pembaruan ini diperhatikan dengan saksama. Tidak berhenti pada proses pengajuan proposalnya, terdapat rincian lain yang penting untuk diketahui pengusul dan mitra. Tahun ini, Program Dana Padanan bahkan memberikan kesempatan bagi mitra untuk mendeskripsikan permasalahannya.

“Kami ingatkan dalam forum ini, gunakan panduan tahun 2024. Jangan menggunakan tahun-tahun sebelumnya, sehingga Bapak/Ibu harus cermat betul dengan panduan tahun 2024,” tegas Setyawan.

Pengusulan proposal Program Dana Padanan dibuka mulai tanggal 1 hingga 31 Oktober 2023. Perguruan tinggi dan industri dapat mendaftarkan diri dan melihat panduan lengkapnya di www.kedaireka.id.
(YH/DZI/FH/DH/NH/SH/MSF)

Humas Ditjen Diktiristek
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Laman : www.diktiristek.kemdikbud.go.id
FB Fanpage : @ditjen.dikti
Instagram : @ditjen.dikti
Twitter : @ditjendikti
Youtube : Ditjen Diktiristek
E-Magz Google Play : Satu Dikti
Tiktok : Ditjen Dikti

Optimalisasi Peran Humas untuk Membangun Pendidikan Tinggi Unggul

Bagikan :

Jakarta – Pendidikan tinggi merupakan pilar penting dalam meningkatkan daya saing bangsa. Dalam mewujudkan pendidikan tinggi yang unggul, tidak lepas dari peran humas sebagai ujung tombak pelayanan komunikasi kepada masyarakat dan pemangku kepentingan. Oleh karenanya, humas perguruan tinggi harus mengoptimalkan perannya dengan kompetensi yang memadai.

Pelaksana tugas (Plt.) Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Nizam mengatakan bahwa pranata humas harus memiliki keahlian dalam melakukan framing dan storytelling pada saat memberikan informasi kepada masyarakat. Menurutnya, framing dan storytelling dapat membantu masyarakat dalam menyerap informasi yang diberikan oleh pranata humas.

Nizam turut mengingatkan bahwa peran humas saat ini tidak hanya untuk memberikan informasi tetapi harus mampu membantu mencerdaskan kehidupan bangsa. Selain itu, menurutnya seorang pranata humas yang berkualitas harus mampu melihat cara pandang berita dari sisi masyarakat sehingga berita yang disampaikan mampu bersifat dua arah.

“Saya berharap bahwa pranata humas di setiap universitas di Indonesia mampu membangun optimisme masyarakat mengenai informasi akan universitas tersebut. Peran humas serta dapat membantu mengangkat prestasi dan pencapaian mahasiswa dan universitas menjadi sebuah berita baik yang dapat diceritakan kepada masyarakat,” kata Nizam pada Rapat Koordinasi Kehumasan Ditjen Diktiristek 2023 dengan tema “Bersinergi Membangun Pendidikan Tinggi” di Auditorium Gedung D Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Kamis (3/8).

Plt. Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Tjitjik Srie Tjahjandarie mengatakan bahwa Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) terus berupaya melakukan pembinaan kompetensi kehumasan perguruan tinggi, salah satunya melalui rapat koordinasi kehumasan yang diselenggarakan tiap tahunnya.

Baca Juga :  Kolaborasi Profesor Kelas Dunia, Perkuat Kualitas Riset dan Publikasi Indonesia

Tjitjik menekankan humas memegang peran yang sangat penting dan strategis sebagai garda depan komunikasi publik. Maka dari itu, humas harus memiliki kapasitas dan kompetensi kehumasan yang baik.

“Melalui kapasitas mumpuni aktor-aktor kehumasan, maka bisa berkontribusi untuk perguruan tinggi Indonesia menjadi lebih berkualitas,” ujar Tjitjik.

Memperkuat Kehumasan Pendidikan Tinggi

Rapat koordinasi kehumasan Ditjen Diktiristek menjadi wadah untuk memperkuat kehumasan perguruan tinggi sekaligus sebagai bekal persiapan humas-humas perguruan tinggi negeri (PTN) dan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) untuk mengikuti Anugerah Humas Diktiristek 2023.

Untuk memperluas wawasan kehumasan, pada pertemuan ini menghadirkan lima pembicara sekaligus merupakan juri Anugerah Humas Diktiristek 2023. Kelima pembicara tersebut merupakan para humas profesional, yaitu Ketua Umum Asosiasi Perusahaan PR Indonesia (APPRI) Jojo S. Nugroho, Wakil Sekretaris Umum II Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (Perhumas) Emmy Kuswandari, Head of Engagement & Community SAC Indonesia Riska Noer Zaitun, Tenaga Ahli Komunikasi Kantor Staf Presiden Prita Laura, dan Ketua Umum Ikatan Pranata Humas Indonesia (Iprahumas) Thoriq Ramadani.

Dalam diskusi panel, Jojo S. Nugroho menuturkan humas harus dapat membuat sebuah siaran pers yang baik dan menarik. Dalam hal ini, Jojo turut membagikan kiat-kiat pembuatan siaran pers yang dapat dijadikan acuan oleh para praktisi hubungan masyarakat untuk menghasilkan produk siaran pers berkualitas. Beberapa hal yang dapat dilakukan adalah dengan memperhatikan berbagai aspek seperti struktur penulisan, pemilihan kata, hingga pemanfaatan teknologi Artificial Intelligence (AI).

Sementara itu, Emmy Kuswandari menyampaikan humas harus membangun dan menjalin hubungan baik dengan media. Hal tersebut yang dapat direalisasikan melalui berbagai cara, misalnya dengan menggandeng forum wartawan untuk bekerja sama dan berdiskusi terkait publikasi.

Baca Juga :  Ditjen Dikti Luncurkan Buku Pembelajaran Praktik Baik Edukasi Masyarakat pada KKN Tematik Covid-19

“Dari komunitas atau forum wartawan, bisa jadi teman dan jalin hubungan yang baik dengan wartawan,” ujar Emmy

Senada, Thoriq Ramadani pun mengatakan pentingnya menjalankan hubungan baik dengan media untuk membantu mempermudah dalam melakukan pengelolaan berita.

“Hubungan baik yang dijalin dengan media dapat membuat berita menjadi cepat naik dan positif,” ucap Thoriq.

Di sisi lain, Riska Noer Zaitun menuturkan bahwa humas perguruan tinggi dapat memaksimalkan penggunaan media sosial melalui pengemasan konten secara menarik. Humas peguruan tinggi harus mengetahui tren yang sedang berkembang di media sosial dan isu yang hangat di masyarakat.

“Dalam pembuatan konten, bisa dilihat dari keresahan mahasiswa maupun dosen untuk selanjutnya dibuat dengan kreatif dan informatif,” ucap Riska.

Sementara itu, Tenaga Ahli Komunikasi Kantor Staf Presiden, Prita Laura menyampaikan bahwa seorang pranata humas harus mampu mengendalikan dirinya saat dihadapkan dengan komunikasi krisis dengan cara menentukan mapping dan strategi yang tepat. Ia menyebutkan bahwa ruang publik saat ini sangat cepat berpengaruh akan asumsi netizen sehingga pranata humas harus sigap dalam menangani krisis komunikasi.

“Penanganan krisis dapat dilakukan dengan dengan prinsip ‘empathy first, then followed by logic explanation’ dimana kita harus mengikuti empati terlebih dahulu baru melanjutkannya menggunakan penjelasan secara logika sehingga dapat mempermudah saat menghadapi krisis komunikasi,” ujar Prita.

(YH/DZI/FH/DH/NH/SH/MSF)

Humas Ditjen Diktiristek
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Laman : www.diktiristek.kemdikbud.go.id
FB Fanpage : @ditjen.dikti
Instagram : @ditjen.dikti
Twitter : @ditjendikti
Youtube : Ditjen Diktiristek
E-Magz Google Play : Satu Dikti
Tiktok : Ditjen Dikti

#

#

#

Monitoring Dan Evaluasi (Monev) Sdm “Sumber Daya Manusia” Lldikti Wilayah I – Sumatera Utara

Bagikan :
MONITORING DAN EVALUASI (MONEV) SDM “SUMBER DAYA MANUSIA” LLDIKTI WILAYAH I – SUMATERA UTARA
AMIK TUNAS BANGSA DAN STIKOM TUNAS BANGSA PEMATANGSIANTAR
PEMATANGSIANTAR – HUMAS AMIK-STIKOM TUNAS BANGSA :
Pada Hari Selasa, Tangal 28 Juni 2022 telah dilaksanakan Monitoring dan Evaluasi PTS di Lingkungan LLDIKTI Wilayah I Tahun 2022.

LLDIKTI WILAYAH I LAUNCHING PROGRAM SAPA KAMPUS BAGI PERGURUAN TINGGI SWASTA

Bagikan :

Dalam rangka meningkatkan dan menguatkan komunikasi serta koordinasi antara Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah I dengan Perguruan Tinggi Swasta yang ada di Lingkungan LLDikti Wilayah I, Program Sapa Kampus resmi diluncurkan oleh Plt. Kepala LLDikti Wilayah I Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si pada hari Senin, 12 April 2022 pkl. 10.00 WIB bertempat di Ruang Humas LLDikti Wilayah I Jl. Sempurna Tanjung Sari Medan. Program sapa kampus ini merupakan program inovasi dari Tim Humas LLDikti Wilayah I.

Dalam paparannya, Plt. Kepala LLDikti Wilayah I Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si yang juga sebagai Narasumber Sapa Kampus perdana tersebut menyampaikan program ini merupakan sarana untuk semakin menguatkan silaturahmi antara pimpinan perguruan tinggi swasta serta sub koordinator teknis yang ada di lingkungan LLDikti Wilayah I. “Spiritnya adalah kita memperpendek jarak antara kita dengan adanya sapa kampus ini. Mudah-mudahan dengan acara seperti ini kita bisa mengakselerasi pencapaian tujuan masing-masing kita dikampus dalam mewujudkan kampus kita menjadi kampus yang membanggakan” ujar Prof. Ibnu.

Hadir pada program sapa kampus ini antara lain seluruh Sub Koordinator Bidang yang ada di LLDikti Wilayah I antara lain Bidang Hukum Kepegawaian dan Tata Laksana (Abd Aziz Tambunan), Bidang Perencanaan dan Penganggaran (Endang Kemalasari), Bidang Tata Usaha dan Barang Milik Negara (Muhammad Yamani), Bidang Akademik dan Kemahasiswaan (Fiqa Darmawanty), Bidang Sumber Daya (Sofyan Matondang), Bidang Kelembagaan (Anggina Putri Pane) serta Bidang Sistem Informasi dan Kerjasama (Suhendra).

Di Akhir acara , Fahrunnysa selaku host program sapa kampus bersama dengan Prof Ibnu mengajak seluruh peserta daring untuk mengangkat jempol dan jari tengah sebagai simbol dibukanya secara resmi kegiatan program sapa kampus yang rencananya akan diselenggarakan secara rutin setiap bulan. Para peserta tampak antusias mengikuti program sapa kampus ini dan semoga kedepannya Perguruan Tinggi Swasta yang ada di Lingkungan LLDikti Wilayah I semakin maju dan menjadi kampus yang membanggakan.

Rakerwil Lldikti Wilayah I Tahun 2022 Bahas Transformasi Dan Akselerasi Perguruan Tinggi

Bagikan :

Program Kampus Merdeka merupakan salah satu bentuk upaya Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi untuk menciptakan sumber daya manusia yang unggul. Untuk itu Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah I pun mendorong penguatan implementasi Kampus Merdeka di 214 perguruan tinggi swasta di Sumatera Utara. “Ini lantaran esensi semangat Kampus Merdeka membuktikan bahwa lulusan dari perguruan tinggi merupakan lulusan yang unggul dan sangat dinanti dunia kerja, masyarakat, dan negara,” kata Plt Kepala LLDikti Wilayah I Prof Dr Ibnu Hajar MSi, Kamis (24/3/2022).

 

Menurut Prof Ibnu saat membuka Rapat Kerja Wilayah LLDikti Wilayah I Tahun 2022 di The Hill Hotel & Resort Sibolangit berlangsung hingga Sabtu (26/3/2022), Kampus Merdeka bertujuan untuk membekali mahasiswa dengan pengalaman dan kompetensi yang memang akan terhubung dengan kebutuhan dunia kerja dan dinamika era revolusi industri 4.0. Pada Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) diikuti 55 PTS di Sumut itu dihadiri Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta (Aptisi) Wilayah I Sumut yang juga Rektor Universitas Panca Budi Medan Dr H Muhammad Isa Indrawan SE MM, Ketua Satuan Pengawas Intern (SPI) LLDikti Wilayah I Yuris Danilwan PhD, dan Kepala Bagian Umum LLDikti Sumut Dra. Faizah binti Johan Alamsah, M.Si

 

Dalam Rakerwil bertema Transformasi dan Akselerasi Perguruan Tinggi Mewujudkan Sumber Daya Unggul itu, Prof Ibnu menjelaskan program Kampus Merdeka memberikan peluang bagi mahasiswa untuk dapat mengambil satu semester lintas program studi dan dua semester untuk experiental learning. Program itu mencakup delapan kegiatan Kampus Merdeka, yaitu pertukaran mahasiswa, magang, mengajar di sekolah, penelitian, proyek kemanusiaan,kewirausahaan mahasiswa, proyek mandiri, dan proyek membangun desa.

 

“Salah satu bentuk transformasi perguruan tinggi melalui kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka adalah hak belajar 3 semester di luar prodi,” ujarnya. Disebutkannya, hal itu dimaksudkan untuk memenuhi tuntutan transformasi perguruan tinggi yang adaptif, fleksibel, membangun ekosistem layanan belajar dan networking. Prof Ibnu memaparkan, menyiapkan SDM unggul era Revolusi Industri 4.0 ini menjadi sebuah keharusan akibat hadirnya teknologi informasi dan digital menyebabkan dunia semakin bergerak dinamis dari segi ruang dan waktu (borderless world).

 

Ia juga mengungkapkan, trend dunia kerja saat ini menjadi acuan dalam layanan pembelajaran untuk menyiapkan SDM unggul, profesional, dan berkarakter. Orientasi kerja, sebut Prof Ibnu, berubah dari job finding ke entrepreneur (start up muda). Ibnu mengingatkan, profil lulusan masa depan membutuhkan selain kemampuan bidang ilmu, perlu disiapkan dengan berbagai literasi untuk kompetensi transdisiplin

 

Unduh Bahan Disini!

Pencairan Dukungan Merdeka Belajar Kampus Merdeka 2021 Diteruskan di Tahun 2022

Bagikan :

Jakarta, 27 Desember 2021 — Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka membuka kesempatan yang belum pernah ada sebelumnya kepada ribuan mahasiswa untuk belajar dan mengembangkan diri di luar perguruan tinggi mereka. Tahun 2021, Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka pada semester 1/2021 telah diikuti oleh sekitar 12.800 mahasiswa pada program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB), 21.700 mahasiswa pada program Kampus Mengajar (KM), 8.200 mahasiswa pada Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM), dan 950 mahasiswa pada Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA).

Erwan Cerentio, salah satu mahasiswa peserta MSIB yang mendapatkan kesempatan magang di salah satu perusahaan telekomunikasi ternama menyatakan, “Erwan bisa mengalami dinamika perusahaan-perusahaan besar bahkan sebelum selesai kuliah. Erwan sampai nangis saat harus belajar dan berproses. Tapi, persiapan dan fasilitas yang diberikan program ini sangat membantu Erwan”.

Lebih lanjut, dirinya mengatakan bahwa kesempatan mengikuti program MSIB sangat baik bagi mahasiswa. “Erwan mendapatkan kesempatan terbaik untuk mengeksplorasi dan bereksperimen. Ini adalah tiga bulan paling berharga bagi Erwan. Sulit membayangkan mahasiswa bisa bertahan di dunia profesional nantinya tanpa ada kesempatan ini,” jelas Erwan yang berkuliah di Universitas Gadjah Mada.

Program-program Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang didanai oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) memungkinkan mahasiswa peserta serta mentor perusahaan dan dosen pendamping mendapatkan dukungan uang saku, biaya hidup, atau honor selama menjalankan kegiatan. Dukungan tersebut berasal dari anggaran negara yg dikelola LPDP. Karenanya, sebagai syarat pencairan, akuntabilitas informasi dari peserta dan proses pencairan itu sendiri sangat penting untuk dijaga.

Baca Juga :  Unpad Gelar Festival Kampus Merdeka 2.0, Kenalkan Berbagai Program

Di tengah suksesnya program yang dilaksanakan, tetap saja ada tantangan yang masih harus dihadapi. Di mana sampai dengan Desember 2021, sekitar 1.100 mahasiswa MSIB, 1.000 mahasiswa KM, dan 780 mahasiswa PMM masih terkendala kelengkapan dokumennya sehingga belum dapat dibayarkan haknya secara penuh. Begitu juga sekitar 600 mentor MSIB, 450 dosen pembimbing lapangan KM, dan 180 pendamping PMM.

Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Plt. Dirjen Diktiristek) Nizam mengatakan bahwa sejak Oktober 2021, Kemendikbudristek dan LPDP bekerja ekstra keras untuk menghubungi satu per satu peserta, mentor, dosen pembimbing lapangan, dan pendamping yang belum melengkapi informasi sebagai syarat pencairan.

“Saya menyampaikan apresiasi kepada seluruh mitra, mentor, dan juga dosen yang telah bekerjasama dan mendampingi para mahasiswa dalam menimba pengalaman melalui program-program ini. Kepada para mahasiswa yang telah mengikuti program ini, saya ucapkan selamat atas keikutsertaanya dan apresiasi atas kesabarannya. Kami mohon maaf atas berbagai kendala dan keterlambatan dalam pemenuhan hak mahasiswa dan mitra. Merupakan tanggung jawab kami bahwa semua pihak akan mendapatkan pembayaran yang menjadi haknya. Bagi yang belum mendapatkan pembayaran sepenuhnya, tidak usah khawatir, karena pencairan kegiatan tahun 2021 masih akan diteruskan di tahun 2022 sampai semuanya selesai. InshaaAllah tidak ada yang haknya tidak dipenuhi,” jelas Nizam.

Baca Juga :  Kampus Merdeka sebagai Upaya Penguatan Karakter Pelajar Pancasila

Nizam menjelaskan bahwa berbagai program yang diberikan oleh negara ini tujuannya agar mahasiswa mendapatkan kompetensi yg tidak mungkin diperoleh hanya dari dalan kampus. Mahasiswa diharapkan tetap bersemangat mencari pengalaman, ilmu baru, dan kompetensi untuk berjejaring. “Banyak sekali testimoni positif yang kami terima. Kami berterima kasih kepada para peserta Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang telah memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya. Saya berharap pengalaman berharga yang diperoleh dari mengikuti program ini akan betul-betul menjadi bekal di masa depan,” tutup Nizam.

Ditjen Diktiristek
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Laman : www.diktiristek.kemdikbud.go.id
FB Fanpage : @ditjen.dikti
Instagram : @ditjen.dikti
Twitter : @ditjendikti
Youtube : Ditjen Diktiristek
E-Magz Google Play : G-Magz
Tiktok : Ditjen Dikti
Laman Kampus Merdeka : www.kampusmerdeka.kemdikbud.go.id
Instagram Kampus Merdeka : kampusmerdeka.ri

Dukung Transformasi Digital Pendidikan Tinggi, Ditjen Diktiristek Luncurkan Empat Aplikasi

Bagikan :

Jakarta – Untuk mendukung akselerasi transformasi digital dan meningkatkan kualitas layanan di pendidikan tinggi, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) resmi meluncurkan empat aplikasi dan satu fasilitas, pada Senin (3/1). Kelima hal tersebut antara lain Sistem Informasi Kelembagaan (SIAGA), Satu Dikti, Single Sign-On (SSO), Neo Feeder, serta Dikti AI Centre.

Pelaksana tugas (Plt.) Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Nizam menuturkan tujuan dari peluncuran lima aplikasi dan fasilitas tersebut, yakni untuk mengakselerasikan kemajuan Artificial Intellegence (AI) untuk memberikan transparansi dalam pelayanan yang diberikan oleh Ditjen Diktiristek sehingga dapat diikuti oleh lembaga pendidikan tinggi di Indonesia.

“Tujuan dari Dikti AI Centre ini adalah untuk mengakselerasikan kemajuan AI yang di mana mahasiswa membutuhkan akselerasi dalam mendukung program MBKM dan turunannya. Upaya ini juga diluncurkan untuk mempercepat pelayanan dan menyediakan layanan yang transparan sehingga secara mudah dapat diikuti oleh proses kelembagaan sehingga integritas sistem semakin kita utamakan,” paparnya.

Nizam menambahkan Dikti AI Centre sudah berhasil melakukan kerja sama dengan beberapa pihak yang diharapkan mampu mendatangkan beragam manfaat bagi riset-riset yang ada di masyarakat dalam berbagai bidang. Beberapa kerja sama dengan industri tersebut dengan menggunakan super computer yang muaranya bermanfaat ke masyarakat baik itu riset-riset dalam bidang kesehatan, kebijakan, smart city, smart farming dan sebagainya.

“Sehingga dapat dimudahkan dengan adanya super computer serta kolaborasi antara Kemenristekdikti, perguruan tinggi serta industri,” pungkasnya.

Sekretaris Direktorat Jenderal Tinggi, Riset, dan Teknologi Paristiyanti Nurwardani juga menyampaikan perlunya peningkatan kualitas Talenta Digital AI dengan menyiapkan pelatihan-pelatihan agar ribuan mahasiswa bertalenta mendapatkan sertifikat nasional. Ia memaparkan di tahun 2035 Indonesia memerlukan 90 juta talenta digital untuk menyiapkan ahli kompetensi mahasiswa yang memiliki sertifikat di bidang AI. Di tahun 2021 Ditjen Diktiristek sudah menyiapkan lebih dari 62 ribu talenta digital.

“Dan di tahun 2022 ini kami berusaha untuk menyiapkan pelatihan digital untuk dapat meningkatkan talenta sebanyak 200 ribu mahasiswa dan bisa mendapatkan sertifikat nasional maupun internasional, dan dilipatkan pada tahun 2023 sebanyak 3 kali lipat yaitu sebanyak 600 ribu mahasiswa yang bertalenta digital,” imbuhnya

Sementara itu, Direktur Kelembagaan Ditjen Diktiristek Ridwan mengatakan bahwa perilisan aplikasi ini merupakan salah satu bentuk peningkatan layanan Ditjen Diktiristek bagi pengguna. Untuk layanan di bidang kelembagaan, ia berharap perguruan tinggi akademik dan badan layanan penyelenggaraan perguruan tinggi akademik dapat memanfaatkan sistem SIAGA dengan baik.

“Semoga proses-proses usulan, perubahan, pendirian dan pembukaan prodi seluruh Indonesia terutama di bawah Kemendikbudristek dapat digunakan sebaik-baiknya sehingga proses ini akan berjalan baik di masa mendatang sebagai pengganti sistem lama. Kami yakin sistem baru ini dapat meningkatkan pelayanan kami bagi pengguna layanan,” katanya.

Ismail Fahmi selaku Founder dari Drone Emprit yang hadir pun menilai peluncuran aplikasi ini dapat memperkuat kualitas sumber daya manusia (SDM) dan infrastruktur di Indonesia. Menurutnya, tujuan dari data atau AI adalah menciptakan SDM yang berkualitas yang berbasis pada ilmu pengetahuan, sains, teknologi, dan humaniora. Oleh sebab itu, masa depan AI menjadi tantangan dan kelangkaan yang luar biasa di bidang infrastruktur dan SDM.

“Untuk infrastruktur, perguruan tinggi yang tidak memiliki AI center bisa menggunakan platform yang diluncurkan oleh Ditjen Dikti. Mahasiswa juga bisa memanfaatkan ini untuk menguasai AI. Harapan besar saya mahasiswa dapat berpikir untuk memanfaatkan komputasi ini untuk membuat suatu modelling big data AI, yang bisa dijadikan produk ataupun company,” ujarnya.

Kelima aplikasi dan layanan yang dirilis, memiliki fungsi masing-masing yang bertujuan untuk memudahkan insan Dikti dalam mengakses layanan dan program milik Ditjen Diktiristek. Aplikasi pertama yang dirilis adalah SIAGA atau Sistem Informasi Kelembagaan. Ini merupakan platform perijinan yang memberikan fasilitas kepada masyarakat dalam rangka pendirian atau perubahan perguruan tinggi akademik dan pembukaan program studi. SIAGA didesain dengan memanfaatkan algoritma cerdas dan dibangun berdasarkan munculnya permasalahan di lapangan terkait dengan perizinan. SIAGA berkomitmen memberikan jaminan layanan yang lebih cepat dan transparan dengan cara mengotomatisasi proses perizinan untuk memangkas rantai birokrasi yang panjang dan selama ini dilakukan secara manual.

Aplikasi kedua adalah Satu Dikti, yaitu platform terintegrasi yang mendukung berbagai layanan pada perguruan tinggi. Aplikasi ini dibangun untuk menyediakan layanan unggulan yang memberikan kemudahan akses informasi dunia pendidikan tinggi. Aplikasi ketiga yaitu Single Sign-On. SSO adalah sebuah metode yang memudahkan pengguna untuk melakukan login di berbagai situs maupun aplikasi. SSO Ditjen Diktiristek menjadi layanan autentikasi yang memungkinkan pengguna untuk menggunakan satu akun dan pada satu halaman saja guna mengakses berbagai layanan program Ditjen Diktiristek.

Aplikasi keempat adalah Neo Feeder yang merupakan versi terbaru dari aplikasi PDDikti Feeder yang digunakan untuk sinkronisasi data perguruan tinggi ke data base Forlap. Melalui pembaruan ini, Neo Feeder menawarkan berbagai kemudahan baru, di antaranya integrasi dengan Kampus Merdeka, pendataan Nomor Induk Siswa Nasional (NISN), proses prefill lebih cepat, pembaharuan teknologi microservices, multi platform operating system, kemudahan langsung update di aplikasi, tampilan yang lebih segar, serta didukung dengan inovasi teknologi terbaru yang diharapkan dapat mempermudah para pengelola data di perguruan tinggi melakukan pelaporan dan sinkronisasi data.

Layanan terakhir adalah Dikti AI Centre. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi beberapa waktu lalu telah meluncurkan suatu fasilitas server komputasi berkemampuan tinggi yang dapat dimanfaatkan secara terbuka oleh semua insan Dikti  di Indonesia. Super komputer yang diadakan memiliki kapasitas komputasi sebesar 25 Petaflops dan merupakan fasilitas yang sangat mumpuni untuk pengembangan Artificial Intelligence. Fasilitas Super komputer Dikti AI Centre ini bertujuan untuk menciptakan talenta AI nasional melalui berbagai kegiatan pelatihan maupun pendidikan yang bekerja sama dengan industri  dalam kaitannya dengan Merdeka Belajar Kampus Merdeka. Fasilitas ini juga  digunakan oleh  perguruan tinggi dan mitra untuk menghasilkan inovasi-inovasi di bidang Artificial Intelligence yang dapat menjawab kebutuhan industri dan lembaga pemerintah.
(YH/DZI/FH/DH/NH/SH/MSF)

Humas Ditjen Diktiristek
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Laman : www.diktiristek.kemdikbud.go.id
FB Fanpage : @ditjen.dikti
Instagram : @ditjen.dikti
Twitter : @ditjendikti
Youtube : Ditjen Diktiristek
E-Magz Google Play : G-Magz
Tiktok : Ditjen Dikti

Ditjen Diktiristek Menyerukan Permendikbud PPKS Pada 16 Hari Aktivisme Menentang Kekerasan Berbasis Gender

Bagikan :

Jakarta – Dalam rangka memperingati 16 Hari Aktivisme Menentang Kekerasan Berbasis Gender, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) Kemendikbudristek berkolaborasi dengan Institut Français d’Indonésie, Kedutaan Besar Perancis di Indonesia, dan UN Women menyelenggarakan diskusi publik “Menangani Kekerasan Berbasis Gender di Perguruan Tinggi” yang diselenggarakan secara daring pada Jumat (26/11).

Pelaksana tugas Dirjen Diktiristek Nizam menjelaskan bahwa berdasarkan laporan Komnas Perempuan, 27% tindakan kekerasan seksual dilaporkan terjadi di lingkungan pendidikan tinggi. Ini terjadi di 79 kampus dan 29 kota. “Kondisi ini sangat mengkhawatirkan karena dampak kekerasan seksual dirasakan seumur hidup oleh penyintas dan dapat menurunkan mutu pendidikan tinggi”, ungkap Nizam.

Hal ini mendorong Kemdikbudristek menginisiasi Peraturan Menteri Nomor 30 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (Permendikbudristek PPKS). Nizam menjelaskan ada empat tujuan dari Permendikbud ini antara lain 1) Untuk melindungi pemenuhan hak pendidikan untuk setiap warga negara Indonesia yang sesuai undang-undang; 2) Menanggulangi kekerasan seksual dengan pendekatan institusional dan berkelanjutan; 3) Peningkatan pengetahuan tentang kekerasan seksual, ini juga salah satu isu yang penting jadi banyak warga kampus yang tidak memahami atau pengetahuannya tentang kekerasan seksual itu sangat terbatas; dan 4) Menjadi penguatan kolaborasi antara Kemendikbudristek dan perguruan tinggi.


Sasaran dari Permendikbudristek ini mencakup penanganan dan pencegahan untuk sebelas bentuk kekerasan seksual yang terjadi antara mahasiswa dengan mahasiswa, mahasiswa dengan dosen, mahasiswa dengan tenaga pendidikan, mahasiswa dengan mahasiswa dari perguruan tinggi lain, mahasiswa dengan dosen dari perguruan tinggi lain, kemudian juga mahasiswa dengan tenaga kependidikan, dosen dengan dosen dan lain sebagainya. “Jadi ruang lingkup yang kita lindungi dalam peraturan ini adalah warga kampus baik itu mahasiswa, dosen, maupun tenaga pendidikan”, jelas Nizam.

Lebih lanjut Nizam menjelaskan bahwa Permendikbudristek PPKS ini berupaya menghilangkan area abu-abu dengan mendetailkan berbagai bentuk kekerasan seksual. Peraturan ini juga mengatur langkah-langkah pencegahan dan penanganan untuk mengurangi dampak dari kekerasan seksual. “Upaya pencegahan sangat penting kita lakukan secara institusional baik melalui pendisikan, pembelajaran, dan penguatan tata kelola di kampus”, jelas Nizam.

Salah satu aksi yang perlu dilakukan kampus untuk implemetasi Permendikbudristek PPKS adalah pembentukan Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di setiap kampus. Nizam berharap pada akhir November ini capaian Pembentukan Satgas PPKS di perguruan tinggi dapat mencapai 30% dan ditargetkan akan mencapai 100% di akhir 2022.

Nizam berharap bahwa dengan adanya Permendikbudristek PPKS dapat menjadikan suasana kampus kondusif, nyaman untuk kegiatan pembelajaran dan pengembangan tridarma pendidikan tinggi, dan menjadikan kampus bebas dari tindakan kekerasan seksual. “Semoga dengan adanya PPKS ini kita bisa mewujudkan kampus yang aman dan nyaman bagi masyarakat, dan kekerasan seksual dapat kita hapus di lingkungan pendidikan tinggi”, harap Nizam.

Sementara itu, Konselor Kedutaan Besar Perancis di Indonesia & Direktur Institut Français Indonesia Stéphane Dovert menyatakan dukungannya atas upaya Kemedikbudristek untuk memerangi kekerasan seksual di lingkungan pendidikan tinggi melalui Permendikbudristek PPKS. “Saya ingin menyampaikan apresiasi dan dukungan terhadap komitmen dari Menteri Dikbudristek dalam memerangi kekerasan berbasis gender di perguruan tinggi. Upaya ini sangat penting dilakukan. Perancis dan Indonesia berupaya memerangi hal yang sama. Kita bisa saling belajar dan berbagi satu sama lain.” Ujar Dovert.



Dovert memandang perlunya kerja sama dan dukungan semua pihak dalam upaya pencegahan dan penanganan kekerasan berbasis gender di lingkungan pendidikan tinggi. “Ke depan perlu kerja sama semua perguruan tinggi di dunia untuk bertindak, bersuara lebih lantang dan menentang berbagai bentuk kekerasan berbasis gender”, ujar Dovert.
(YH/DZI/DH/NH/SHA/MSF)

Humas Ditjen Diktiristek
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Laman : www.diktiristek.kemdikbud.go.id
FB Fanpage : @ditjen.dikti
Instagram : @ditjen.dikti
Twitter : @ditjendikti
Youtube : Ditjen Diktiristek
E-Magz Google Play : G-Magz
Tiktok : Ditjen Dikti

Baca Juga :  Ditjen Dikti Luncurkan Buku Panduan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Aplikasi Program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka

#KampusMerdekaIndonesiaJaya
#DiktiSigapMelayani

Ditjen Diktiristek Dorong Pengembangan dan Pembinaan Seni bagi Mahasiswa Indonesia

Bagikan :

Jakarta – Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) melalui Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan menyelenggarakan acara Musyawarah Nasional Badan Pembina Seni Mahasiswa Indonesia (BPSMI), Rabu (20/10). Adapun kegiatan ini merupakan wadah untuk pembinaan minat dan bakat di bidang seni bagi mahasiswa Indonesia.

Aris Junaidi selaku Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Ditjen Diktiristek menyampaikan bahwa dengan pembinaan seni mahasiswa Indonesia yang dilakukan oleh BPSMI ini, nantinya diharapkan mahasiswa mampu mengembangkan kepribadiannya agar memiliki integritas yang tinggi terhadap pelestarian dan pengembangan kebudayaan nasional. Hal ini sesuai dengan peta jalan pendidikan yang mendorong mahasiswa Indonesia memiliki profil Pelajar Pancasila, yang mana mahasiswa diharapkan memiliki pemahaman akan nilai budaya dan kemajemukan bangsa.

“Kami sangat berharap BPSMI akan terus melaksanakan tugas, melakukan pembinaan seni mahasiswa Indonesia sehingga mahasiswa Indonesia bisa tidak hanya tekun dalam bidang keilmuan yang bersifat akademik, kognitif tetapi juga harus aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler di antaranya melalui kegiatan seni,” ucapnya.

Dalam mengembangkan program-program pembinaan seni mahasiswa di Indonesia, menurut Aris diperlukan adanya kolaborasi dari berbagai pihak, baik itu BPSMI, Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Ditjen Diktiristek, Pusat Prestasi Nasional, Ditjen Kebudayaan, perguruan tinggi serta pihak-pihak lain. Menurutnya, kolaborasi dari berbagai pihak sangat penting terkait dengan unsur-unsur kebijakan dalam pengembangan program.

“Karena kepengurusan ini merupakan kolaborasi dari berbagai pihak maka nanti kepengurusan juga harus dipertimbangkan unsur-unsur yang terkait. Kepengurusan harus bisa mengakomodasi dan juga memudahkan menentukan kebijakan-kebijakan maupun program yang nanti akan dilaksanakan oleh BPSMI,” katanya.

Sekretaris Ditjen Kebudayaan Fitra Arda dalam sambutannya menjelaskan bahwa BPSMI berkaitan dengan apa yang sedang dilakukan oleh Ditjen Kebudayaan, sesuai dengan Undang-Undang No. 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan.

“Pemajuan kebudayaan tentu memberi arah bagi kita bagaimana ke depan pembangunan kebudayaan menjadikan sesuatu, menjadi investasi di bidang budaya untuk membangun masa depan dengan beranggapan kebangsaan yang berkelanjutan,” ucapnya.

Untuk itu, ia berharap pembinaan seni yang dilakukan BPSMI bisa sejalan dengan pemajuan kebudayaan. Menurut Fitra, mahasiswa memiliki peran dalam pemajuan kebudayaan. “Kalau misalnya teman-teman mahasiswa nanti melestarikan pendidikan atau melakukan seni tari misalnya, tentu juga kita berpikir bagaimana dulunya masih ada tidak maestro di bidang tari, masih ada tidak alat gendangnya pembuatnya untuk mengiri tari itu, masih ada tidak songketnya untuk melengkapi tari. Itu merupakan satu kesatuan saya rasa satu sama lain yang berkaitan tidak bisa dilepaskan. Jadi semuanya akan bermulai dari pembangunan nanti dikembangkan dan pembinaan ekosistem pemajuan kebudayaan harus kita lakukan bersama-sama,” paparnya.

Sementara itu, Koordinator Pokja Pusat Prestasi Nasional Rizal Alfian menjelaskan bahwa adanya BPSMI dapat menguatkan ekosistem berupa talenta, seni budaya dan acara seni untuk mengembangkan prestasi dan karier yang sesuai. Ia berharap ke depannya Ditjen Diktiristek dapat semakin aktif dalam memfasilitasi mahasiswa di bidang seni melalui event-event yang dapat diselenggarakan secara rutin. Menurutnya, hal ini dapat turut mendongkrak pembangunan ekonomi kreatif di Indonesia.

“Semakin aktif dan semakin terasa sekali fasilitasi bagi mahasiswa di bidang seni itupun juga akan mengungkit dan mengimplementasi dari kebijakan. Karena memang sudah saatnya untuk ruang berekspresi ini,” tuturnya.

BPSMI merupakan organisasi pembinaan dan pengembangan kesenian di jenjang pendidikan tinggi yang berwenang serta bertanggung jawab membina, mengelola, mengembangkan, mengkoordinasikan seluruh pelaksanaan kegiatan kesenian mahasiswa di Indonesia. Pada kegiatan ini dibahas mengenai beberapa hal antara lain penetapan perubahan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga, laporan pertanggung jawaban BPSMI periode 2016/2021, penetapan Ketua umum BPSMI periode 2021-2025, dan penetapan program kerja 2021/2025.

(YH/DZI/FH/DH/NH/SH)

Humas Ditjen Diktiristek
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Laman : www.diktiristek.kemdikbud.go.id
FB Fanpage : @ditjen.dikti
Instagram : @ditjen.dikti
Twitter : @ditjendikti
Youtube : Ditjen Diktiristek
E-Magz Google Play : G-Magz
Tiktok : Ditjen Dikti

Sosialisasi Sistem Penjaminan Mutu Internal dan Workshop Pelaporan SPMI untuk Perguruan Tinggi

Bagikan :


Lampiran file pdf : undanganpesertaspmi.pdf

Perihal : Sosialisasi Sistem Penjaminan Mutu Internal dan Workshop Pelaporan SPMI untuk Perguruan Tinggi

Yth. Pimpinan Perguruan Tinggi Swasta

di Lingkungan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah I (Daftar Terlampir)

Sehubungan dengan kegiatan Sosialisasi Sistem Penjaminan Mutu Internal dan Workshop Pelaporan SPMI untuk Perguruan Tinggi yang telah dilakukan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, dengan ini kami sampaikan bahwa Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah I Sumatera Utara akan melaksanakan kegiatan Workshop Sistem Penjaminan Mutu Internal dan Pelaporan SPMI untuk Perguruan Tinggi Swasta di Lingkungan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah I Tahun 2021, kegiatan ini akan dilaksanakan pada :

Selengkapnya dapat dilihat dan diunduh pada file pdf diatas.

Demikian disampaikan. Atas perhatian dan kerjasama yang baik, kami mengucapkan terima kasih.

FOLLOW akun media sosial LLDikti Wilayah I :
1. Follow FanpageFB
2. Follow Instagram
3. Follow Twitter
4. Subscribed Youtube Channel LLDIKTI WILAYAH I SUMUT